Hallo, bertemu kembali, pada kali ini akan membawa pembahasan tentang investasi bodong Apa itu Taper Tantrum? Kenali Pengertian dan Penyebabnya | Finansial - Bisnis.com simak selengkapnya
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengingatkan perekonomian Indonesia alang arung ancaman Taper Tantrum. Taper Tantrum sendiri berhubungan erat dengan adanya kebijaksanaan suku bunga yang diterapkan oleh bank sentral Amerika Serikat, yaitu Federal Reserve (The Fed).
Seperti diketahui, tapering yang dilakukan beberapa bank sentral negara maju memiliki potensi rambatan terhadap perekonomian khususnya dari sisi sistem keuangan. Sri Mulyani mengatakan ekspektasi pemulihan ekonomi yang cepat dan nyata memberi dampak nyata ala naiknya inflasi Amerika Serikat (AS).
“Ini memicu capital outflow dari semua emerging market, termasuk Indonesia. Sehingga saat terjadi spekulasi atau kekhawatiran itu, capital outflow terjadi dan menekan nilai tukar termasuk surat berharga negara atau SBN [surat berharga negara],” katanya saat rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (14/6/2021).
Lantas, apa itu Taper Tantrum?
Taper Tantrum merupakan kebijaksanaan mengurangi nilai pembelian aset, seperti surat utang atau quantitative easing (QE) oleh The Fed. Apabila hal tersebut terjadi, maka aliran uang akan keluar dari negara emerging market dan kembali ke AS sehingga dapat memicu gelegak pasar murah keuangan.
Dikutip dari investopedia.com, Taper Tantrum membentuk ala kepanikan reaksioner kolektif 2013 yang memicu lonjakan produk Treasury AS, setelah investor mengetahui bahwa Federal Reserve perlahan-lahan menghentikan program pelonggaran kuantitatif atau Quantitative Easing (QE).
Kekhawatiran utama di balik Taper Tantrum bersumber dari kekhawatiran pasar murah akan runtuh akibat penghentian QE. Pada akhirnya, kepanikan Taper Tantrum tidak beralasan karena pasar murah terus pulih setelah program tersebut dimulai.
Memahami Taper Tantrum
Sebagai reaksi terhadap krisis keuangan 2008 dan resesi berikutnya, The Fed mengeksekusi kebijaksanaan yang dikenal sebagai QE, yang membabitkan pembelian surat utang dan sekuritas lainnya dalam jumlah besar.
Secara teori, hal ini memajukan menambah likuiditas di sektor keuangan untuk membela stabilitas dan memajukan perkembangan ekonomi. Menstabilkan sektor keuangan memajukan pinjaman, untuk memungkinkan konsumen berbelanja dan bisnis untuk berinvestasi.
Apa Penyebab Taper Tantrum 2013?
Pada 2013, Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengumumkan bahwa The Fed di masa nanti akan mengurangi daya muat pembelian obligasinya. Dalam abad mulai krisis keuangan 2008.
The Fed telah melipatgandakan ukuran neracanya dari sekitar US$1 triliun menjadi sekitar US$3 triliun dengan membeli hampir US$2 triliun surat utang Treasury dan aset keuangan lainnya untuk menopang pasar. Investor telah bergantung ala dukungan besar-besaran Fed yang alang berlangsung untuk kadar aset lewat pembelian yang alang berlangsung.
Kebijakan prospektif untuk mengurangi tingkat pembelian aset The Fed ini merupakan kejutan negatif besar-besaran terhadap ekspektasi investor, karena The Fed telah menjadi salah satu pembeli terbesar dunia.
Seperti halnya penurunan permintaan, dengan diskon pembelian The Fed (obligasi) kadar akan turun. Investor surat utang segera menanggapi prospek penurunan kadar surat utang di masa depan dengan menjual obligasi, sehingga menekan kadar obligasi. Tentu saja, penurunan kadar surat utang acap berarti imbal produk yang bertambah tinggi, sehingga imbal produk Treasury AS melonjak.
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada aksi jual aktual aset The Fed atau diskon kebijaksanaan pelonggaran kuantitatif Fed yang terjadi ala saat ini. Komentar Bernanke hanya merujuk ala kemungkinan bahwa di masa nanti The Fed mungkin akan melakukannya. Reaksi pasar murah surat utang yang ekstrem ala saat itu terhadap kemungkinan berkurangnya dukungan di masa depan menggarisbawahi sejauh mana pasar murah surat utang telah menjadi kecanduan stimulus The Fed.
Mengapa Pasar Saham Tidak Jatuh Selama Taper Tantrum?
Ada banyak alasan untuk kesegaran pasar murah saham yang berkelanjutan. Pertama, mengikuti komentar Ketua Bernanke, The Fed sebenarnya tidak memperlambat pembelian QE-nya, tetapi malah meluncurkan pembelian surat utang besar-besaran kisaran ke-3, dengan total US$1,5 triliun lagi ala tahun 2015.
Kedua, The Fed menyatakan keyakinan yang awet dalam pemulihan pasar, memajukan menambah sentimen investor dan menurut aktif mengelola ekspektasi investor lewat pengumuman kebijaksanaan menurut berkala. Begitu investor menyadari bahwa tidak ada alasan untuk panik, pasar murah saham mendatar.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Konten Premium Masuk / Daftar
Sekian detil perihal Apa itu Taper Tantrum? Kenali Pengertian dan Penyebabnya | Finansial - Bisnis.com semoga tulisan ini menambah wawasan salam
tulisan ini diposting pada label investasi bodong, investasi saham, , tanggal 12-07-2021, di kutip dari https://finansial.bisnis.com/read/20210615/55/1405720/apa-itu-taper-tantrum-kenali-pengertian-dan-penyebabnya